Minggu, 06 Agustus 2017

TbR Menjadi Programme Partner "IKAT"

TbR yang berada di bawah manajemen WhaniDProject menjadi programme partner pementasan seni kolaboratif "IKAT" oleh ArtISM. Karya ini akan dipentaskan pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2017 di Loft 29 dalam rangkaian George Town Festival 2017. ArtISM sendiri merupakan gabungan atau komunita pekerja seni antarnegara. Selain TbR programme partner yang lain adalah Bakawalee Penang, Musium Negeri Pulau Pinang dan Regina Realty. ArtISM adalah komunitas pekerja seni antarnegara yang digagas dan diinisiasi oleh Eko Santosa sejak tahun 2012 sebagai tindak lanjut dari program Festival Seni Internasional PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Pada mulanya ArtISM terdiri dari pekerja seni Indonesia, Singapura dan Malaysia. Dari 3 negara inilah nama ArtISM diambil yang merupakan kependekan dari Art Indonesia, Singapore dan Malaysia. Pada tahun 2016 pekerja seni dari Philipina bergabung. Sepanjang perjalannya ArtISM telah melahirkan karya kobaloratif di antaranya "Kota Kita" (2014) yang disajikan dalam 2 bentuk karya dan pendukung karya yang berbeda. Karya pertama berupa teater gerak dan karya berikutnya merupakan kolaborasi musik, tari, lukis, dan teater. Karya lainnya adalah action painting, 1 kanvas 2 pelukis 2 Negara (2016) dan reinterpretasi gerak teatrikan "Eee..Aaa" (2016). Pada tahun ini (2017), ArtISM mendapat kesempatan untuk mempersembahkan karyanya di George Town Festival dengan judul karya "IKAT"

"IKAT" merupakan pertunjukan kolaboratif yang menggabungkan unsur seni musik, teater, tari, lukis, dan videografi. Tema pokok dari kolbaorasi ini adalah kesuntukan dan problematika hidup modern yang dialami oleh masyarakat dari berbagai negara. Teknologi berkembang pesat, waktu berjalan tiada lambat, soal budaya dan sosial tenggelam dalam kebutuhan ekonomi dan kepentingan politik. Manusia tanpa disadari kemudian tercerabut dari lingkup sosialnya dan mulai membangun ego sentris tiada tara. Namun jauh dari hiruk-pikuk persoalan hidup semacam itu, manusia memiliki ikatan kebersamaan dalam rasa yang dapat dibangkitkan dan dibangun kembali melalaui seni. Pesan sederhana namun mendasar inilah yang akan disampaikan oleh ArtISM melalui "IKAT". Pendukung pertunjukan; Eko Santosa, Andri Surawan, Daan, Suwarto (Indonesia), Norisham Osman, Alhafiz Jamaat, Rafaat H Hamzah (Singapura), Yusof Bakar, Haryany Mohamad, Maizul Baharuddin, Danial Lee, Ard Omar (Malayisa), serta Grace Loeckheart dan Ronyel Compra (Philipina). (**)