Laman

Senin, 02 Juli 2018

Kartu Karakter

Latihan TbR pada hari Senin, 02/07/18 brfokus pada karakter dan emosi. Pada sesi latihan ini, kemampuan improvisasi pemeran dalam melakonkan karakter diuji. Tanpa diberi alur cerita atau tema, pemeran memilih sendiri karakter yang diberikan (ditulis dalam bentuk kartu) dan langsung memainkannya. Tentu saja banyak kekurangsesuaian terjadi terutama menyangkut pembangunan cerita secara bersama. Pemeran cenderung mempertahankan karakternya baik secara fisik maupun melalui kalimat dialog sehingga melupakan aturan dasar improvisasi yaitu, "ikhlas". Ketidakikhlasan ini menyeret laku adegan menjadi kabur. Pemeran tidak menemukan tema atau konflik bersama sehingga kelanjutan atau penyelesaian adegan sulit untuk ditentukan. Selain itu, pemeran sering mempertahankan ciri fisik mengingat bahwa karakter yang ia perankan tidak boleh disebutkan. Ketika ciri fisik yang semestinya hanya sebagai penanda awal karakter terbawa terus sepanjang adegan dan membuat pemeran tak lagi bebas dalam bermain. Konsepsi aksi-reaksi di mana penekannya ada pada reaksi pun menjadi buyar karena masing-masing mempertahankan karakter sehingga yang ada di dalam pikiran untuk diekspresikan adalah, "aksi". Hal yang sama terjadi ketika adegan diganti dengan "emosi". Semua terpaku pada emosi yang mesti dibawakan sehingga "karakter" tidak dimunculkan. Jadi siapa yang berekspresi emosional itu tak memiliki alamat jelas. Materi latihan ini menarik untuk diulang dan dikembangkan lagi demi menuju kemuliaan, "ikhlas". Hadir dalam latihan; Andre, Agung, Yayak, Garit, Awis, Efa, Bagus, Benny, Gilbo dan pengamat latihan Dinu. (Sip)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar