Selasa, 28 April 2020

Penyesuaian Adegan - Latihan TbR Dari Rumah


Malam ini TbR kembali mengadakan latihan dari rumah melalui WA Group. Materi utama latihan adalah “Penyesuaian Adegan” di mana setiap orang menyesuaikan adegan yang diberikan secara berantai menurut pandangan atau pendapatnya masing-masing. Karena proses penyesuaian dilakukan secara berantai dalam arti melalui beberapa tahap dan pikiran serta imajinasi bisa jadi adegan pertama yang diberikan akan berbeda jauh dengan adegan pada tahap penyesuaian terakhir. Inti dari latihan ini adalah mengobservasi dan mempelajari sekaligus melalukan kritik atas adegan tersaji.

Jalannya latihan adegan awal diberikan untuk dsesuaikan oleh Bagus. Setelah itu adegan hasil penyesuaian dari Bagus disesuaikan oleh Daniel. Dari Daniel lanjut ke Dinu, Andri, Galang, Awis, Tatag, Aji, Benny, dan terakhir Dilla. Hasil penyesuaian adegan di bawah diambil dari adegan penyesuaian awal dan terakhir.

Adegan awal: Parno pergi ke kantor jalan kaki. Di tengah jalan bertemu Misno teman lamanya. Mereka kemudian berbicara tentang bisnis masing-masing. Misno rupanya penjual ayam. Kadang ayam goreng tetapi tidak jarang juga ayam hidup. Saat mereka bicara, Surtigan lewat dengan motor balapnya. Ia ngebut, menoleh ke Parno dan Misno, meneriaki mereka dan akhirnya terjungkal, motornya terjerembab.

Penyesuaian: Parno pergi ke kantor jalan kaki. Dia menggunakan sepatu baru yg semalam dibelinya di malioboro. Di tengah jalan bertemu Misno teman lamanya. Kala itu Misno sedang berdiri menunggu bis yg biasa menjemputnya bekerja. Mereka kemudian berbicara tentang bisnis masing-masing. Misno rupanya penjual ayam. Kadang ayam goreng tetapi tidak jarang juga ayam hidup. Saat mereka bicara, Surtigan lewat dengan motor balapnya. Ia ngebut dengan kecepatan 300 km/jam, menoleh ke Parno dan Misno, meneriaki mereka dan akhirnya terjungkal, motornya terjerembab.

Penyesuaian terakhir: Tidak seperti pagi biasanya, di mana Parno kerap mengendarai motor ke kantornya, pagi itu dia pergi ke kantor dengan berjalan kaki sembari menikmati suasana kota melihati pohon di pinggir jalan yang semakin rimbun dan berembun. Semalam memang dia baru saja membeli sepatu baru di Malioboro dengan uang yang diberi oleh orang tuanya. Sayang betul kalau jejalan pagi itu tidak dia tingkahi dengan jumawa. Meskipun pagi itu cukup dingin namun dengan melawan rasa dingin itu dia tetap melangkah sok gagah dan langkah yang mantap dan tegap, tak mempedulikan orang-orang di sekitarnya. Sesekali dilihatnya sepasang sepatu barunya, lalu tersenyum, dan kembali berjalan. Ketika melewati perempatan, terbersit seseorang yg pernah ia kenal di pandangannya, langkahnya terhenti sejenak dan memperhatikan tingkah lakunya, terbersit dia seperti mengenalnya dan dengan ragu-ragu. Ketika ia menoleh rupanya orang itu adalah Misno, teman lamanya. dengan gembira Parno lalu memangilnya dengan sebutan "bajingan, Misno kowe". Kala itu misno sedang berdiri menunggu bis yg biasa menjemputnya bekerja, Kopata jalur 4, agak lama ia menunggu bis itu. Misno pun kaget dan memeluk Parno. Parno dan Misno dulu teman satu pesantren. Namun semenjak lulus pondok, mereka menjalani hidup mereka masing-masing dan tak pernah berkabar lagi. Nasib mereka berdua jauh berbeda, Parno yang mengenakan kemeja perlente berwarna biru muda, berbanding terbalik dengan Misno yang hanya mengenakan kaos bekas partai pemilu 1999. Walaupun begitu mereka berdua tetap terlihat akrab tanpa mempedulikan penampilan satu sama lain. Mereka kemudian berbicara tentang bisnis masing-masing. Misno rupanya penjual ayam. Kadang ayam goreng tetapi tidak jarang juga ayam hidup utuh berserta jeroannya, cukup laris katanya karena dia mendapat istri benama Suminah yang jago mengolah ayam itu. Misno sudah berkeluarga setahun setelah dia lulus dari pesantren, sementara Parno masih jomblo karena pilihannya sendiri. Di tengah pembicaraan mereka yang semakin hangat, tiba-tiba mereka mendengar suara motor dengan knalpot bombongan yang sangat riuh. Ternyata itu adalah Surtigan si "Playboy Pesantren" lewat dengan motor balap berwarna oranye gonjreng yang dia dapatkan dari hasil menang judi karena nomer hongkong yang ia dapat dari mimpi semalam tembus . Ia ngebut dengan kecepatan 300 km/jam dengan pongahnya dan hanya menggunakan satu tangan, seolah jalanan adalah miliknya belaka. Tiba-tiba dia menoleh ke Parno dan Misno, meneriaki mereka dengan kata "WOY KERE!" dengan maksud jumawa namun akhirnya malah terjungkal karena tidak melihat ada lobang aspal yg cukup besar di depannya, motornya terjerembab, ringsek, dan spionnya patah. Bibirnya terantuk pinggiran trotoar yang berwarna biru putih. Seketika lima gigi depannya rontok, diantaranya gigi seri, gigi taring, serta gigi geraham paling depan, dan mulutnya mengeluarkan darah segar seperti darah ayam ketika dipotong lehernya.

Jika diperhatikan dari adegan awal yang diberikan telah terjadi penyesuaian berkali-kali. Kalau disandingkan adegan awal dengan hasil akhir adegan penyesuaian pasti terjadi banyak perbedaan. Bukan adegan yang berbeda melainkan detail adegan yang bertambah. Kemungkinan setiap penyesuai tidak menyangka bahwa ketika pada saat adegan yang ia sesuaikan itu disesuaikan oleh teman yang lain, hasilnya sangat di luar dugaannya. Inilah proses penelisikan adegan yang biasa terjadi di kepala penonton ketika adegan di atas panggung dilangsungkan. Ada detail-detail yang mungkin ingin ia tambahkan namun tak terucapkan. Proses semacam inilah yang dikehendaki dalam teater pembelajaran. (**)

Jumat, 24 April 2020

Musik Adegan – Latihan TbR Dari Rumah

Malam pertama puasa, TbR menyelenggarakan latihan dari rumah selepas Tarawih. Masih tetap menggunakan WA Group dan seperti bisa latihan diawali dari presensi. Materi utama malam ini adalah “Musik Adegan” di mana grup membentuk kelompok kecil terdiri dari 3 orang dan masing-masing kelompok akan bekerja sama merancang sebuah adegan berdasarkan musik yang diperdengarkan. Ada 5 jenis musik dan masing-masing kelompok harus membuat 5 adegan yang saling berkesinambungan. Pola komunikasi dalam kelompok menggunakan jalur pribadi WA dan setelah disepakati, hasil rancangan adegan baru dikirim ke WA Group. Latihan ini selain dapat digunakan untuk membangun kerjasama, konsentrasi juga mengasah imajinasi berdasar dengaran. Jalannya latihan dapat dijelaskan sebagai berikut. 


 Musik diperdengarkan adegan per adegan. Artinya tidak langsung diberikan penuh ke 5 ilustrasi musik yang ada. Kemudian masing-masing kelompok menyusun adegan demi adegan tersebut secara kronologis. Jadi, satu ilustrasi musik diperdengarkan lalu kemudian adegan disusun, demikian seterusnya. Berikut hasil rancangan adegan dari masing-masing kelompok secara keseluruhan.


1. Danial Lee, Bagus, Diyan: Wanita itu memasuki ruangan perlahan, menyibak tirai tipis jendela. Dua jejaka berjalan menuju istana ketemu wanita itu. Satu lelaki Jawa, tegap, hitam manis dengan senyum yang ringkih. Satunya lelaki berambut pirang, matanya biru tetapi tidak terlalu tinggi. Wanita itu lalu duduk di sebuah kursi, menghadap penonton. Kedua lelaki itu berdiri di belakang si wanita. Diam saling berpandangan. Ketiganya berwajah masam. Kemudian dua lelaki memandang antara satu dengan yang lain. Dari dalam ruang tadi membuat hati kepanasan kerana ingin beradu. Dalam diam mereka siap beradu tenaga. Wanita itu mengeluarkan sapu tangan dari sakunya. Tanpa menoleh ke belakang, ia lempar sapu tangan putih itu setinggi-tingginya.  Kedua lelaki di belakangnya segera bereaksi. Lelaki Jawa melompat hendak menangkap sapu tangan, namun lelaki bermata biru menarik lengannya sambil berkata, "Sudahlah Bapa, ini telah berakhir." "Lepaskan aku, kau pengkhianat!" Mata lelaki Jawa itu basah dan kini di tangannya telah tergenggam erat kujang yang sejak tadi ia sembunykan di lengan bajunya. Terhunus tepat melintang di leher si wanita. "Lebih baik aku bunuh saja putriku ini dari pada melihatnya menderita," terdengar suaranya bergetar. Kujang itu sudah menggores tipis kulit si wanita. Melihat merah darah di leher putrinya, lelaki jawa itu terhenyak. Ia seketika tersadar. Matanya kemudian memandang tajam lelaki bermata biru. Amarah muncul dan menggelegak karena mengetahui bahwa orang di hadapannya itu, adalah pengawal puterinya, yang telah dibanggakannya ternyata mengkhianatinya. Kemudian kujang itu diarahkan kepada si pengawal dan mencoba menusuknya. Akhirnya pergulatan terjadi. Di saat lelaki-lelaki itu sedang bergulat, mereka tidak sadar ada asap tipis yang perlahan memenuhi ruangan. Gas yang mengandung ekstase, menyeruak ke pernapasan ketiganya. Wanita itu tiba-tiba berdiri, melihat kedua lelaki yang bergumul dan perlahan muncul perasaan iba. Kemudian mendadak tertawa nyaring. Ia menghentikan pergulatan itu. Pada keduanya, ia berkata bahwa manusia harus saling menyayangin, dan muncul cahaya putih disekitarnya. Dari balik cahaya menyilaukan itu, si wanita telah berubah menjadi dewi dan terbang meninggalkan mereka. Kedua lelaki itu hanya bisa menerawang ke langit dengan tatapan kosong. Lalu berpelukan dan tertawa bahagia.

2. Dinu, Bentar, Tatag: Tersebutlah sepasang suami istri yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mereka lalu hidup di sebuah rumah kecil di tengah padang rumput yang hijau dengan bunga-bunga yang berwarna-warni dengan mentari yang hangat bersinar setiap hari. Mereka hidup bertani, menanam sayuran juga berternak kambing. Sayangnya kebahagiaan suami istri itu tidak berlangsung lama. Suatu malam, mereka mendengar suara dentuman riuh dari luar rumah mereka disertai hujan angin dan petir hingga pagi. Lalu keesokan harinya ketika mereka keluar, mereka mendapati hewan-hewan mati bergelimpangan dan tanaman-tanaman mereka layu menghitam. Daun daun berguguran, rumput rumput mengering. Sang istri menjerit seketika, menangis sambil menghampiri tanaman kesayanganya. Bunga bunga dan sayuran yang selama ini dirawat sepenuh hati telah mati. Pun demikian dengan suaminya yang tak sanggup berucap sambil mengumpulkan kambingnya yang sudah tak bernyawa. Mereka berdua hanya bisa menatap nanar harapan mereka yang tercabik-cabik dan terserak di halaman mereka. Sejauh mata memandang, yang ada hanyalah tepian jurang yang siap mereka terjuni. Mereka tak punya harapan lagi. Mungkin ini adalah adalah awal cobaan bagi mereka yg baru saja menjalani hidup bersama. Di tengah kacaunya perasaan mereka, tiba-tiba dari atas terdengar suara yg sangat keras. Ternyata itu adalah suara UFO yang kemudian menghampiri suami istri tersebut.  Dari dalam UFO, keluarlah pasukan alien yg sangat banyak. Suami-istri itu tersadar apa yang menyebabkan tanaman dan piaraan mereka mati. Seusai mengusap air mata mereka, dengan penuh amarah mereka berlari menuju gudang. Diambilah sebuah pusaka warisan nenek moyang berupa tongkat sakti dan sebuah payung. Masing-masing di tangan mereka lalu mereka berlari menghadapi para alien itu. Tongkat sakti mengeluarkan sinar merah menyapu seluruh alien beserta pesawatnya. Alien panik masuk pesawat berupaya menyerang balik dengan tembakan laser, namun bisa ditangkis oleh payung sakti. Akhirnya alien kalah, pesawatnya meledak berkeping keping. Rupanya kepingan pesawat ini terbuat dari emas. Suami istri itu kaget, Sang suami berfikir apakah ini suatu keajaiban bagi mereka. Di balik setiap musibah pasti ada hikmah. Di balik pesawat alien, pasti ada golden.

3. Fajar, Djury, Gea Mytha: Seorang pria, umur 25-an tahun. Dia bangun pagi, sambil menikmati suasana udara pagi dia menyeduh kopi dan menikmati rokok kreteknya. Sambil menunggu air mendidih dia menatap melalui jendela ke bagian belakang rumahnya. Dia melihat ada keributan di belakang rumahnya. Orang-orang berlarian, dia melihat wajah-wajah tetangganya dalam kepanikan. Beberapa dari tetangganya tersebut ada yang berlari sambil membawa beberapa harta benda bahkan hewan peliharaan yang bisa mereka bawa. Ada pula yang berlarian dengan seadanya, hanya berbekal pakaian yang menempel di tubuhnya. Pemuda itu bingung, apa yang harus dia lakukan, apakah akan ikut berlari dalam kepanikan atau bagaimana. Dalam kebingungannya sang pemuda mendengar suara tembakan di antara kerumunan orang-orang yang panik. Dari jendela ia melihat berondongan  tembakan itu langsung meluluh-lantakkan rombongan orang yang berlarian. Semuanya terjatuh, tidak ada yang bersisa. Dia ingin keluar, melihat apa yang terjadi, tapi dia ngeri, takut dengan suar-suara tembakan yang tak kunjung berhenti. Tiba-tiba ada yang mendobrak pintu rumahnya, sekelompok orang dengan pakaian serba hitam dan bersenjata api. Dengan cepat si pemuda lari keluar rumah. Dia berlari melewati tumpukan mayat yang bergelimpangan di belakang rumahnya. Dia terus berlari sambil berusaha menghindar dari tembakan yg mengarah kepadanya. Dia berlari menuju ke hutan yang ada di sebelah utara desanya. Si pemuda berlari ke hutan tersebut karena dia tau, di hutan tersebut dia sudah menyimpan senjata2 rahasianya yg canggih.Pemuda itu menyimpan senjata2nya disana yg dia miliki saat menjadi pasukan khusus sebelum menjadi rakyat biasa seperi sekarang.. Sesampainya disana dia langsung mengaktifkan senjata2nya tersebut dan menyerang balik ke para penembaknya tadi. Pemuda paham bahwasanya gerombolan yg menembakinya tadi sebenarnya adalah musuh lamanya. Tapi dengan senjata2 canggihnya pemuda mampu menghabisi seluruh gerombola penembak.

4. Dila, Benny, Andre: Seorang pria pergi ke sawah membawa pacul, di tengah jalan bertemu Yu Jiyem yang sumringah membawa tenggok dan ani-ani, sambil ke bingungan pria itu pergi ke sawah bersama Yu Jiyem. Sesampai di sawah aku terheran-heran semua sawahku ludes dimakan tikus yang sangat besar. Namun jiwa penyayangnya timbul, dipeluknya tikus itu, dan tikus itu diberi makan lalu dibawa pulang. sesampainya dirumah si tikus tertawa terbahak-bahak karena rencana liciknya untuk mengobrak desa bisa terlaksana. Kemudian tikus besar itu bersuwit untuk memanggil semua tikus tikus bawahnya untuk bisa membalas kematian istrinya. Malam tiba, tikus tersebut mulai menghajar seluruh isi rumah Jiyem dan tak ada satu jam tikus bersama gerombolannya bisa menghajar rumah di desanya. Pria itu panik dan mulai mengambil api untuk mengusir tikus. Lalu Yu Jiyem datang membantu. Lalu dia menari-nari di depan tikus-tikus itu. Tiba-tiba tikus-tikus menjadi senang dan mengikuti gerakan Yu Jiyem. Dan mereka menari bersama. Yu Jiyem menggiring tikus-tikus itu keluar rumah si pria itu. Dan membawanya ke tengah hutan.

5. Awis, Galang, Aji: Suatu sore, di sebuah taman dengan danau jernih di tengahnya. Seorang lelaki menanti seseorang atas janji yang telah dibuat. Lelaki itu membawa bunga, dan berharap seseorang itu suka terhadap bunga yang ia bawa. Lelaki itu menghampiri kursi dan menghidupkan rokok sembari menanti sang pujaan, tak lama datanglah seseorang yang bukan dia nanti, menghampirinya. Waktu serasa berhenti ketika melihat wanita yang mengisi ruang rindu selama ini. Kemudian wanita itu duduk di sebelahnya dan berkata "hai...!" Sesampainya dia menyapa dengan tenang perempuan itu, ya ternyata bukan perempuan yang selama ini dia nanti, ternyata saudaranya yang hanya ingin mengabarkan bahawasanya pujaan hati itu mengalami sebuah kecelakaan sesaat dia ingin menghampirinya di jalan. Serentak bunga yg ia bawa berhamburan di tanah, rokoknya jatuh. Apa yg dikabarkan membuatnya pucat. lalu ia langsung mencari pujaan hatinya ke RS, dia berlari sangat kencang, sampai lupa kalau bawa motor. Sejenak ia sadar, dan kembali menuju parkiran untuk mengambil motor yang ia bawa, sembari ia bergumam, "Juh untung wae iling, rung lunas je", kemudian menghidupkan motor dan bergegas menggeber motornya. Di jalan menuju RS, lelaki itu mengenang saat-saat bersama wanita pujaannya, senang, sedih, susah, terkenang begitu mendalam hingga dadanya sesak, lalu jatuhlah air matanya ditiup angin. Sembari terisak, ia teringat cicilan motor yang ia kendarai, dengan susah payah pula ia memenuhi cicilan motor yang ia kendarai itu. Beban pikiran yang ia rasakan sangat besar, sehingga tidak fokus pada jalan yang ia lewati. Akhirnyaa ia pun terbersit melihat spedometer dan indikator bensin, menambah suasana sedih pria itu karena bensin di motor itu berada dalam keadaan limit yang telah habis, tersendat-sendatlah laju motornya, menuntun lah ia mengarungi jalan menuju RS sambil menangis meratapi kenangan bersama perempuannya. Tiba tiba, ketika dia mendorong motornya muncul polisi garang dengan kumis tebal di depannya. Polisi itu berkata "Selamat siang, bisa lihat surat-suratnya?". Si lelaki kaget dan sedikit gusar atas keberadaan Polisi tersebut. Ia mengecek dompet, dan lega karena membawa surat kendaraan bermotor. Polisi mengecek, dan menanyakan kembali pada lelaki itu, "Kok ndak pakai helm mas?", dan lelaki itu dengan kaget memegang-megang kepalanya. Lalu ia terpancing emosi karena keadaan, keluar lah makian dari laki laki itu, "Bajingan cerewet we pak ra reti kahananku penting tenan iki suog". Polisi menyeringai juga balik memaki dan menantang balik, "Sampean ki ra tertib, wis tak tilang wae. Ora urusan karo kahananmu, nyatane koe ra tertib peraturan lalin!!!". Lalu lelaki itu hanya pasrah dia hanya berharap Tuhan melancarkan semua urusannya. Ternyata polisi itu mengenali lelaki itu dan dia adalah keluarga besarnya , lelaki menyampaikan kisahnya sebentar dan mereka berdamai, polisi itu mengantarkannya ke RS sambil membawa perasaan senang sedikit ayem tentrem. Tak lupa mampir toko buah utk menjenguk pujaan hatinya yg tadi kecelakaan, serta bunga yg smpat ia hamburkan di tanah. Ternyata Tuhan menjawab doanya dengan cepat, lelaki itu akhirnya dapat bertemu segera dengan pujaan hatinya utk melepas rindu. Dengan perasaan bersalah karena telah memarahi lelaki itu, akhirnya polisi itu meminjamkan motor dan helm polisinya kepada si lelaki itu. polisi itu berpesan, "jagalah pasanganmu seperti kau menjaga ikatan persaudaraan kita". Wajah polisi itu berseri mengatakannya. Tak lupa juga si polisi memberikan kecupan ke arah kening kepada si lelaki itu. Lelaki itu terharu, dan akhirnya berangkat menuju rumah sakit untuk bertemu pujaan hatinya.

Apa yang didengar dapat membangkitkan ingatan atau imajinasi yang kemudian diwujudkan ke dalam cerita singkat melalui sebuah adegan. Pada saat adegan baru disusun sebagai lanjutan dari adegan sebelumnya, maka ingatan dan imajinasi baru yang muncul mesti saling dikaitkan. Pada saat inlah proses asosiasi dan sintesis berjalan bersama. Asosiasi berkait dengan imajinasi yang muncul atas dengaran, dan sintesis terwujud ketika imajinasi mesti dipertemukan dengan cerita dalam adegan sebelumya. Bersambung atau tidak cerita itu kemudian sangat tergantung dari kerjasama kelompok dalam menyintesiskan imajinasi-imajinasi ke dalam rangkaian adegan.

Rabu, 22 April 2020

Gambar Puisi – Latihan Teater TbR Dari Rumah

Malam ini latihan teater TbR dari rumah masing-masing melalui WA Group dilanjutkan. Materi yang dilatihkan merupakan variasi dari “Gambar Cerita” yang pada malam sebelumnya telah dilangsungkan. Variasi tersebut berupa nomor permainan “Gambar Puisi” di mana setiap orang diwajibkan membuat puisi 1 bait yang terdiri dari 4 baris kalimat berdasarkan 1 gambar yang disajikan. Keterbukaan imajinasi dan nalar kreatif serta kemampuan menciptakan estetika kata (bunyi) sangat diperlukan. Hasil puisi satu orang dan orang lain pasti berbeda. Latihan ini tidak hanya menyajikan satu gambar saja melainkan beberapa gambar dengan objek berlainan. Interpretasi (pemaknaan) atas gambar serta kekayaan kosa kata sangat menentukan produksi teks puisi yang dihasilkan. Berikut ini karya-karya puisi yang tercipta melalui latihan “Gambar Puisi”.

Semilir angin behembus
Sejenak mata tak berkedip
Terpukau keindahan karyaMu
Semburat matahari membelah langit dikala senja.

Sepasang merpati telah pergi meninggalkan perpaduannya
Sedangkan hari masih cukup terang untuk bertengger dan meninggalkan kata-kata
Rupanya ia malu pada sepasang singa yang masih setia menyaksikan senja
Senja yang akan pergi namun tidak untuk terlelap, ia hanya berganti rembulan.

Mana pagi mana ujung hari
Entah hari mula entah senja
Seorang ibu yang menggugah buah hati
Seorang anak yang lupa orang tuanya.

Ketika hanya ku yg tersisa di antara hamparan rumput savana
Memandang senja di kejauhan cakrawala
Tak kuasa menahan Fitrah alam semesta
Namun yakin pasti kan bersua, seperti senja yg kan terbit esok lusa.

Sabda surya telah tiba
Sambut sinarku
Rengkuh hangatnya jadikan debar jantungmu
Kita mulai mengeja hari ini.
Semulia inikah Hadirmu
Jika merah adalah mata dan putih adalah makna
Ku maknai tatapanmu itu
Sayang engaku lah lukisan itu....

Menanti mu pasti tapi aku tidak.
Membuat harapan dengan mu tapi aku risau.
Jika sudah ditulis pasti kita bersama.
Biar di dini hari aku tetap menanti.

Sang surya mulai meredup.
Membawa aroma sendu cahaya.
Diufuk Timur esok kan kunanti.
Datangmu kembali membawa janji.

Rupa rupa sinar sang surya
Menembus awan dikala senja
Pohon menyambut dengan suka
Memandang jauh menembus cakrawala

Nama nama nama nama
Ragam rupa lintas cerita
Mana mana mana mana
Tak ku temu kau di sana.

Berbondong-bondong ramai
Berjubel-jubel penasaran
Ada apakah disana
Mengapa semua ingin kesana

Aku merasakan jantungku berdetak semakin cepat
Telingaku bedenging tidak karuan
Hidungku tersumbat bau keringat
Bau keringat itu adalah keringat berbagai kepentingan

Wajah bermacam-macam
Hati siapa tahu
Ragam bermacam ragam
Tetap anuti yang Satu.

Seribu muka seribu kepala
Lirik melirik berpasang-pasang mata
Berpacu melintas jalan
Berbondong-bondong entah kenapa.

Hiruk pikuk lalu lalang melintang
Semua berpacu menuju yang terdepan
Mari menepi menuju seberang
Menuju ketenangan tanpa beban.

Laku dan kayuh mereka tak kan padam
Menggaungkan irama kehidupan
Pijak derap langkah tak sirna
Oleh peluh semangat.

Tidak ada salahnya sejenak berdiam dalam keramaian
Mencoba tuk menemukan jalan kedamaian
Sejatinya kita hanyalah satu dalam ragam rupa dan cerita
Maka syukur yang selayaknya terucap, dalam fikiran hati dan lisan.

Peluhku luruh dalam riuh gemuruh
Sesak kudesak tapi makin melesak
Jingkit berjinjit mencari-cari
Hilang melayang dari panda

Eh jaran...
Kuda kuda kuda
Hai puan
Temani aku menanti senja

Kuda rupa muda mudi
Menatap tetap setiap sikap
Warna cahaya aneka nama
Geliat semangat teringat saat

Warna-warni kehidupan ibarat kuda.
Cepat dan laju bak kuda berlari.
Siapa yang berkertas bisa berkuasa.
Tetapi boleh jatuh tersadung dek kaki sendiri.

Matamu mengurung ragaku
Sedangkan jiwa ini bergejolak meminta kemerdekaan
Tidak kata sang hidung
Kemerdekaan hanya milik bambu.

Corat coret diatas kanvas
Garis demi garis bertabrakan
Warna demi warna berkolaborasi
Hai cantik.. siapakah aku?

Rona warna kelabuhi makna hati
Jika hati tak berwarna
Tak kan ada buta hati
Hati hatilah memaknai hati..

Warnamu warnaku
Kamu pun tau warna tubuhku
Berwarna-warni di antara bunga
Membara seperti anuku dan anunya.

Ragam garis liku dan warna dalam mampu melukiskan siapa kita sebenarnya.
Terpulas oleh keindahan dan untaian hiasan disekelinlingnya.
Namun begitukah sejatinya dirimu?
Ataukah itu hanya topeng palsu pemoles jiwa yang sebenarnya kelabu?

Bianglala mewujud padamu
Tapi tempias hujan buatmu pudar
Binar matamu jadi kelabu
Oh, tibakah waktunya berpisah?

Siapa kamu?
Dari depan monokrom dari samping colorful
Kaukah itu calon jodohku?
Kenapa baru sekarang kau muncul?

Segala soal datang silih berganti
Semakin penuh semakin jenuh
Ingin rasanya kulepaskan
Tolong.. pergilah dari kepalaku.

Guratan warna di mukamu
Membangkitkan jiwa senduku
Tak sanggup aku menahan nafsu
Ingin ku telisik bentuk aslimu.

Wahai insan rapuh..
Itukah kamu
Hantarkanku..
Dalam mimpimu.

Kau sentiasa menjadi kesukaan lelaki.
Pasti dan pasti lelaki mahukan kamu.
Jiwa mu ibarat merpati.
Bergelora senantiasa waktu.

Diri ini hitam, diri ini kelabu, diri ini hijau pun juga diri ini kuning
Dan, pelangi jika kau mau menyertakannya
Yang manapun mewujud dalam anganmu, itulah kekayaanku
Pun bila kau masih memilihku, kan kujadikan itu warna berharga hidupku.

Biru bukan aku
Merah pun hanya sebagian
Kadang putih, nila atau ungu
Semua semu lalu hilang perlahan

Buku buku itu tersimpan rapi di lemari
Dulu kau suka membacanya ketika mentari datang
Setelah satu abad lemari itu telah berpindah di kepalamu
Dan kini telah abadi bersama pikirmu

Kau kira hati ini tinta
Yang bisa kau hempaskan lalu jadi karya
Ini feeling bukan painting
Pas lagi sayang kau malah ghosting

Sret sret sret
Ceplak ceplak ceplak
Crot crot crot
Akhirnya jadi juga

Hayut.. Sirna..hilanng.
Pudar .. Bladus.. Abu abu..
Itulah kau..
Iya.. Kamu..

Setetes jatuh... ttuhh!!
Dua tetes nyembur, byurrrr!!
Tiga tetes menyebar.. byarr!!
Nyiprat... crot.. crot!!

Berbeza demensi membuat menitik.
Walaupun jelek tapi ada menariknya.
Tetap mewarnai semua walau hitam.
Kadang-kadang merah,biru hijau tetap ada.

Seklepret dua klepret rahasia yg terciprat dalam benak itu.
Mewarnai angan dan waktu dalam kalbu.
Mendekatlah maka hanya itu yg kan terlihat.
Namun menjauhlah, maka keindahan haqiqi pasti terungkap.

Minyak itu kini telah luruh bersama aliran darah
Ia tidak lagi menutup diri
Minyak telah berani melebur bersama yang cair lainnya
Lalu bukankan kamu harusnya begitu

Biarlah tumpah
Lama sudah rasa itu luber ke tepian
Senang, sedih, lara, bahagia
Biar menggumpal bersama

Itulah puisi yang berhasil dirangkai oleh Dinu, Bagus, Jarwo, Andri, Diyan, Tatag, Kris, Daniel, dan Djury. Pada objek yang jelas dan bisa dibayangkan bendanya, kosa kata yang dipilih untuk dirangkai pun terkesan mampu memaknakannya secara indah. Tetapi ketika objeknya abstrak, benda wujud tak bisa serta merta tercipta dikepala sehingga permainan bunyi (interjeksi) lebih mengusai. Meski tak semua begitu, namun demikian pulalah imajinasi yang dibangun berdasar pengetahuan konkrit yang dipelajari, dan diketahui. Keadaan abstrak yang tak pernah ditemui dalam kenyataan sulit juga mewujud dalam gambar di pikiran kecuali emosi (perasaan). (**)


Selasa, 21 April 2020

Gambar Cerita – Latihan TbR dari Rumah

Latihan sesi berikutnya malam ini adalah “Gambar Cerita”. Latihan ini dilakukan dalam kelompok kecil. Kepada semua peserta disajikan satu rangkaian gambar mengandung cerita – namun ceritanya sama sekali tidak dituliskan. Kemudian masing-masing kelompok sesuai tugas kelompoknya menyusun cerita berdasarkan urutan gambar yang dipilihkan. Jadi setiap satu kelompok mendapatkan satu gambar untuk dibuatkan cerita. Kemudian cerita-cerita ini akan digabungkan dan disandingkan serta diurutkan sesuai urutan gambar yang dibagikan sebelumnya. Bisa jadi cerita tersebut tersusun secara kronologis dan logis namun bisa pula cerita tersebut berupa montase yang sama sekali tak berurutan. Berikut hasil latihan “Gambar Cerita” ini.



Pada suatu hari di sebuah taman kota, dua org sedang ngobrol, Gudibal dan Remboko. Dari kejauhan mereka terlihat akrab sekali, namun jika didekati ternyata mereka sedang melakukan transaksi enthung gadhing. Awalnya pembicaraan itu baik-baik, namun kelamaan mereka tidak menemui kata sepakat. Harga yg ditawarkan Gudibal terlalu tinggi untuk remboko. Sehingga mereka bertengkar. Dalam pada itu tiba-tiba muncul lah seorang dari balik pohon. Penjual yang tidak terima penawarannya, Kemudian membayar bandit-bandit untuk dibunuhnya beserta anjing yang sangat buas. kemudian Gudibal dan Remboko bercekcok kencang dengan penjual yang ditawar gak terima tersebut. Setelah bercecok lama kemudian penjual berusit untuk memangil bandit dan anjing yang sangat buas tersebut. Setelah itu bandit menembaki gudibal dan remboko, tak selang berapa lama anjing buaspun muncul dan mengejar meraka hingga terbirit-birit ketakutan dan tak disengaja uang yang di dompet juga telah dicopet sama penjual tersebut. Kemudian penjual tersebut memanggil dua bandit untuk menghentikan anjing buasnya dan membayar kinerja bandit tersebut.


Vin Diesel dan Roy Marten bertemu di Stadion Maguwoharjo. Mereka sudah lama ingin sekali reuni dan menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah teman akrab. Pilihannya jatuh pada kegiatan balapan di stadion pada hari Jumat sore. Karena sudah lama tidak ke Maguwoharjo mereka tidak tahu kalo ternyata sekarang di Maguwoharjo lapangannya dipakai untuk angon sapi, sehingga terdapat banyak lethong sapi. Ketika jalan motornya, mereka diperingatkan oleh warga bahwasanya mereka jangan sampai menginjak lethong, karena di bawah lethong itu terdapat jamur yg sangat berharga bagi mereka. Roy Marten merasa itu adalah buah tangan yang tepat untuk Vin Diesel. Ia yang terkenal dengan gerakan go green sejak dulu selalu membawa tupperware kemanapun pergi. Bayangannya, lethong sapi itu adalah media yang tepat untuk menumbuhkan jamur legendaris, sehingga dapat dibawa kembali oleh Vin Diesel dan dikembangbiakkan ketika kembali ke Amerika. Akhirnya mereka berdua memilih untuk tidak jadi balapan motor, tapi mengumpulkan lethong untuk jadi oleh-oleh Vin Diesel. Warga pun memebantu mereka dengan menawarkan untuk memunjami kayu sebagai alat utk mengambili lethong


Para polisi india itu sedang diskusi tentang kerumunan masa karena wabah David 19, tapi polisi itu punya niat jahat kepada warganya.. Ternyata niat jahatnya diketahui oleh warganya yang bersembunyi di semak-semak.


Dua lelaki yang merasa sudah melampaui usia akil balig mereka itu masih saja didera malu berkepanjangan karena mereka tak kunjung khitan. Sayangnya mereka pun enggan melakukan khitan dengan cara yang konvensional. Sejarah lahir dari orang yang mau menjadi berbeda. Alhasil, mereka jalan-jalan ke pasar Wuhan untuk mencari inspirasi teknik khitan yang kontemporer. Mengingat di sana banyak orang yang sudah terbiasa dengan masalah jagal perdagingan. Tidak dinyana, dua ekor anjing datang menghampiri mereka dan menggigit kemaluan mereka dengan begitu ganasnya. Anehnya, alih-alih kesakitan, kedua lelaki itu malah keenakan. Penduduk setempat jadi ikut bersorak-sorai melihat respon kedua lelaki yang baligh dengan menggelinjang itu.

KESIMPULAN
Jadi pesan yg ingin disampaikan adalah, "Jadilah orang yang setia". Seseorang yang curang/selingkuh, pasti akan ketahuan. Pasti akan mendapat ganjalan sehingga jatuh. Kemudian jadi buah bibir para lambe turah. Kemana mana bakalan dikucilkan, malah kadang2 diteriaki anjing.

Nah, ternyata rangkaian cerita di atas tidak tersusun secara kronologis melainkan setiap gambar berdiri dan memiliki ceritanya sendiri. Masing-masing adegan menjadi independen. Inilah proses teater pembelajaran di mana dalam setiap adegan dari keseluruhan cerita teater itu ada cerita tersendiri yang bisa disusun. Reaksi ini sering terjadi tanpa disadari ketika orang menyaksikan pertunjukan teater dan merasa ada sesuatu yang kurang pas sehingga ia menciptakan teater sendiri di dalam kepalanya. Jadi, ketidaksambungan itu adalah awal dari pembelajaran karena ketidaksambungan melahirkan keraguan dan keraguan adalah ciri dasar bagi orang yang berpikir. Sip!! (**)

Profesor – Latihan TbR dari Rumah

Malam ini, latihan TbR kembali dilangsungkan melalui WA Group dari rumah masing-masing. Nomor permainan yang akan dilatihkan adalah “Profesor”. Nomor ini sering juga ditampilkan dalam pentas Theatre by Request di mana seseorang bisa menjawab semua jenis pertanyaan apapun dengan syarat audiens menganggap bahwa apapun jawaban yang disampaikan adalah logis dan benar. Latihan ini berfungsi untuk mengasah daya imajinasi dan kreativitas berdasarkan pengetahuan umum yang dimiliki. Biasanya dalam latihan ini ada seorang yang dianggap profesor namun untuk sesi latihan via WA, profesornya bergiliran atau berantai. Seorang bertanya, profesor menjawab, setelah menjawab profesor gantian bertanya dan orang lain menjawab sebagai profesor, demikian seterusnya. Berikut jalannya latihan:

Eko: Jika 2 mata ada di sebelah kanan lalu bumi di atas ubun-ubun, mengapa telinga menjadi kaki?

Bagus: Karena menurut hukum perpindahan bunyi, telinga memiliki resonansi yang tinggi sehingga mengalahkan konstanta kaki. Jika mengambil teori bumi datar, maka ubun-ubun tidaklah sedemikian signifikan bagi kedua mata. Oleh sebab itu maka telinga menjadi kaki.  Lalu, bagaimana jika proses fermentasi awan tidak bisa dilakukan menggunakan sodium hidroksida,  apakah penggantinya?

Danial Lee: Menurut kajian yang saya buat, telah berlaku fotosintesis di dalam fermentasi awan. Nah dari situ bisa terbang kerana ketumpatan awan itu sendiri. Kedua sodium hidroksida itu digunakan untuk apungan air yang sudah berada di atas awan, lalu dari situ akan hasil penggantinya seperti susu dan Pufff menjadi coco crunch. Lalu ketajaman sebuah pedang itu terletak dimana, dan Kenapa CO2 kuasa dua tidak terapung?

Djury: Titik tajam dari sebuah pedang itu berada pada bagian lidahnya, anda tau lidah pedang? Lidah pedang berada pada bagian tengahnya, itulah sebabnya bagian tengah pedang itu sering bermotif garis2 atau lengkung-lengkung. Itu lidah pedang berpola juga terkait dengan kadar CO2 ketika pedang tersebut dibuat, semakin banyak kandungan CO2-nya maka pedang tersebut akan terapung, sehingga akan menjadi semakin tajam karena enteng, begitu pula sebaliknya. CO2 yg tinggi akan menjadikan pedang berpola lengkung-lengkung, sehingga selain ringan pedang tersebut akan lincah dan lihai sehingga tajam digunakan. Dan by the way pedang yang tajam itu rasanya manis, coba saja kalo penasaran. Sementara, selama ini polisi menyuruh masyarakat untuk memakai helm di kepala ketika mengendarai sepeda motor, padahal kita tahu, helm yang beredar sekarang itu terbuat dari plastik, di mana plastik itu kalah kuat jika dibanding aspal. Kenapa produsen helm tidak membuat helm yg bahannya dari besi ato batu ato cor-coran, sehingga bisa menyamai kekuatan aspal?

Dinu: Sebelum jauh membicarakan perihal helm, perlu ditelusuri terlebih dahulu sejarah dari hukum kepolisian. Sigmund Freud pernah berkata Derjenige, der zum erstenmal an Stelle eines Speeres ein Schimpfwort benutzte, war der Begründer der Zivilisation yang kurang lebih artinya sama dengan apa yang pernah dirumuskan oleh Galileo Galilei yakni Non puoi insegnare niente a un uomo. Puoi solo aiutarlo a scoprire ciò che ha dentro di sé. Sehubungan dengan itu, perang dunia pertama yang konon katanya terpicu dari terbunuhnya anak kerajaan menciptakan generasi flower yang membenci peperangan. Generasi flower ini lalu mempelajari seluk beluk xylem dan floem di mana ada unsur mitokondria dan dikotil monokotil. Sebagaimana yang sudah pernah kita pelajari di sekolah dasar, dikotil artinya berkeping dua sedangkan monokotil berkeping satu.  Sehubungan dengan kenapa helm itu terbuat dari plastik, alih-alih dari besi atau batu atau cor-coran masih ada hubungannya dengan sejarah kematian anak kerajaan yang memicu perang dunia pertama itu.  Seperti kata Soekarno, Jas Merah, jangan lupakan sejarah. Plastik adalah material yang tidak akan hancur dalam waktu ratusan tahun, tidak akan bisa diurai. Seperti plastik, sejarah tidak boleh dilupakan.  Itulah kenapa kita harus menggunakan bahan plastik demi melestarikan sejarah agar kita terhindar dari perang dunia kesekian kalinya. Sementara itu gitar yang menggunakan pickup humbucker biasanya rentan lebih mudah berkarat dibandingkan pickup yang single coil. Terlebih lagi jika bridge-nya menggunakan tremolo Floyd Rose. Kira-kira kenapa pickup humbucker itu namanya bukan tremolo aja? bukankah lebih sederhana menyebutnya?

Galang: Jadi begini, humbucker itu sebenernya memiliki pemahaman "lengkung lengkang dan lengking" dalam bahasa Jerman. dikemukakan juga oleh Beckenbauer bahwa suara lengkung itu bisa meraih bagian syaraf otak kita yang dinamakan "hurfr" yang berfungsi sebagai titik "selow" manusia. sedangkan lengkang itu masih kerabat dari kakang yang biasa disebut di Jawa. Kemudian lengking dapat meraih syaraf otak yang dinamakan "harfr" dimana syaraf itu dapat membuat manusia merasakan tekanan yang mampu membuat kagum saat mendengarnya. Sedangkan Tremolo itu berarti "Trimo Golek Molo" alias Terima Cari Masalah. Itu tidak baik dalam sebuah alat musik, terutama gitar. Karena dalam kehidupan kita tidak hanya gitar kebutuhan kita, maka dari itu jangan cari masalah lagi dengan hanya memikirkan gitar. Itulah kenapa Humbucker lebih baik penyebutannya ketimbang Tremolo. Sedikit tambahan, Hamburger juga berdasarkan kata Humbucker. Humbecker patut diapresiasi atas hal ini. jadi tidak boleh diganti. Nah sekarang, peradaban kita sedang dalam masalah kemanusiaan. Beras menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan di kalangan masyarakat kita kali ini. Bagaiman pendapat anda tentang kawin silang antara Beras dan Sepatu Converse yang sedang gencar dikemukakan oleh aliansi pecinta sneaker dunia guna mengatasi kelaparan global?

Andri: Tentang perkawinan silang antara beras vs sepatu convers itu sudah ada sejak jaman kaisar romawi jadi ketika itu kaisar Ro dan kaisar mawi itu sedang menganalisa penduduknya yang ketika itu sedang terkena pandemi gudig beracun. Ketika itu kaisar Ro membawa segenggam beras dan Kaisar mawi membawa sepatu yang dulu namanya verscon (sekarang Convers) mereka berseteru ingin menolong penduduk yang terkena wabah itu akhirnya terjadilah perkawinan beras dan sepatu convers yang menghasilkan beras super dengan nama Gudhig rice dan akhirnya penduduk mengakui keilmuan kaisar Ro dan Kaisar Mawi maka penduduk menjadi sejahtera dan sampai seksarang beras super Gudig rice pmenjadi andalan negara berkembang. Jadi, apa yang menjadi pertimbangan tentang Balancing Power ketika manusia tidak dapat menghiraukannya?

Benny: Haha.. ini pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pihak-pihak tidak berwajib. Jadi gini, masalah balancing yang terjadi ini sangat berpengaruh dalam pasar dalam negri dan luar negri. Apabila balancing power ini semakin dihiraukannya maka akan menjadi besar bagai bola salju yang menghantam peredaran darah pada pupil mahluk bumi dan tetangganya. Jadi manusia ini haru segera bercocok tanam dengan tanaman super duper power yang akan berkembang bila musim salju datang di wilayah tropis. oleh sebab itu di kampung-kampung juga harus digerakkan yang namanya PKBP badan pelaku keluarga blancing power, demikian, paham? Nah masalahnya sekarang bagaimana cara menyikapi orang yang sok lemah terhadpat pandemik korona, sebab pake masker dan handsanitizer justru membuat manusia itu masuk neraka jahanam?

Diyan: Pertama kali kita harus perhatikan sisi psikologi dari tiap-tiap orang yang kita hadapi. Kita harus mengamati terlebih dahulu spektrum warna apa yang paling sering muncul dari orang tersebut agar kita dapat mengantisipasi segala macam reaksi yang ditimbulkan. Spektrum warna ini bisa kita perhatikan detailnya melalui pilihan baju dan serta pakaian yang digunakan karena pastilah tampak jenis air yang kerap kali membasuh pakaian tersebut. Jika sering dicuci menggunakan air kali, maka kita harus mengangkat tangan kiri ketika menasihati. Jika menggunakan air yang bercampur dengan kaporit harus kita gunakan speaker agar gaungnya cukup mendebarkan jantung orang tersebut dan memunculkan endorfin sehingga imunitas menguat dan bayangan surga semakin vivid ketika ia mendengar nasihat kita. Sementara itu, dari berbagai jurnal yang Anda tulis, selalu terdapat pernyataan bahwa sebum berakibat fatal pada kelangsungan daur ulang produk elektronik. Bisakah Anda jelaskan?

Tatag: Proses daur ulang produk elektronik ini dipengaruhi oleh balancing power dari elektron-elektron moluker, di mana sebagaimana pernah Anda kemukakan bahwa sebum ini adalah pemicu reaksi molekuler elektron. Jadi dari sini sudah jelas ya? Nah kemudian, apa yang menyebabkan proses pencernaan menjadi sangat dinamis dan unpredictable? Dan bagaimana caranya agar lebih reguler excelence?

Dila: Tentu saja anda tau kalau proses pencernaan itu memiliki alur musik klasik yang sangat menenangkan hati dan usus2 , namun lama kelamaan semakin anda menikmati proses itu maka pencernaan akan menjadi semakin dinamis dan optimis. Nah untuk menjadi reguler excelence maka anda memerlukan paket mcd yang berisi Ayam paha, dengan kokakola dengan jumlah es batu sebanyak 10 butir. Demikian jawaban dari saya.

Begitulah jalannya latihan “Profesor”. Jika kita menggunakan nalar lumrah, maka semua yang terurai di atas tidak akan ada artinya. Untuk itu imajinasi kita harus terbuka dan pikiran mesti menerima bahwa apa yang dijelaskan adalah kebenaran. Jika semua kita anggap benar, maka ada realitas di dalamnya yang bisa membuat kita terperanjat atau ketawa atau tetap tidak paham. Sip!! (**)