Rabu, 19 Februari 2020

Kembali Membangun Cerita

Sesi latihan TbR pada Rabu 19 Februari 2020 kembali menekankan pemahaman tentang membangun cerita atau building story. Pada sesi sebelumnya, teman-teman masih terjebak untuk memainkan adegan sehingga peristiwa berjalan seolah sudah diatur. Akibatnya, kalimat yang muncul adalah kalimat dialog yang cenderung bersifat tanya-jawab atau sebab-akibat. Pola semacam ini agak sulit digunakan untuk membangun cerita. Oleh karena itu latihan coba diubah polanya dengan kembali menerapkan "yes and yes" dalam bercerita secara kelompok. Dalam pola ini masing-masing pemain tidak diperkenankan menolak atau mengatakan tidak terhadap apa yang disampaikan temannya. Melalui pola ini, pemain dapat lumayan lancar bercerita dan tak lagi cepat terjebak pada dialog dengan kalimat pendek. Selain itu pemain menyadari bahwa ketika bercerita kondisi "same" dapat bertahan dalam waktu cukup lama. Berbeda dengan latihan "same" pada pertemuan sebelumnya di mana pemain saling tidak betah berada dalam kondisi "same" sehingga mudah untuk beralih ke "role" bahkan "context". Pada akhir latihan pemain juga menyadari titik perbedaan antara membangun cerita dengan dialog. Sebenarnya membangun cerita dengan dialog bisa dilakukan namun memerlukan pembiasan mengubah adegan ke dalam sesi bercerita. Sebab kalau main frame nya masih adegan, maka tanpa menunggu waktu lama pemain akan melakukan dialog dan ketika ide macet yang terjadi kemudian adalah dialog dengan kalimat singkat dan tertutup sehingga menyulitkan pengembangan imajinasi. Nah ketika pemahaman mengenai building story ini didapatkan, permainan membangun cerita dengan menggunakan kode untuk setiap pemain dapat dengan lancar dilakukan. Pemain sudah tidak mudah terjebak untuk beradegan. Namun demikian kungkungan logika realisme masih cukup bertahan sehingga cerita yang dihasilkan kurang imajinatif. Hadir dalam latihan; Andri, Kris, Bentar, Kaila, Sinta, Husni, dan Agung. (**)

Selasa, 11 Februari 2020

Kembali Latihan

Theatre by Request kembali berlatih pada awal tahun. Latihan pertama dimulai pada tanggal 30 Januari 2020. Tidak banyak yang hadir namun latihan tetap berjalan intens dengan fokus pada aspek dramatik utamanya adalah building story. Proses membangun cerita secara improvisasi ini dilakukan karena dalam produksi ke depan TbR merencanakan untuk memainkan nomor-nomor dramatik selain nomor-nomor biasanya. Cobaan yang dilakukan adalah dengan melatihan same, role, dan context sebagai dasar dari pembangunan cerita bersama. Materi ini dilanjutkan dalam sesi latihan pada tangga 6 Februari 2020 dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Selain anggota lama TbR ada dari SMKI, UIN, dan UNY yang ikut bergabung. Dalam sesi ini, building story coba dikembangkan secara kelompok di mana masing-masing orang merespon cerita temannya melalui kode tertentu. Namun demikian, materi latihan ini kurang bisa dikembangkan atau sedikit bergeser dari tujuan karena bukan cerita yang disampaikan melainkan lakuan adegan. Pada latihan berikutnya tanggal 11 Februari 2020 yang dihadiri oleh teman-teman UIN, SMKI, dan Kalanari materi same, role, context kembali dilatihkan untuk menegaskan maksud membangun cerita bersama. Lagi-lagi presentasi adegan mengambil peran cukup banyak sehingga cerita tidak bisa terbangun dengan apik. Tradisi latihan teater dramatik di mana pemain melakonkan adegan masih melekat erat. Sementara proses membangun cerita sebenarnya tidak memerlukan adegan dalam konteks drama. Pemahaman mengenai bagaimana cerita dibangun tidak harus melalui adegan dramatik kurang bisa terserap oleh semua peserta latihan. Kemungkinan besar diperlukan materi latihan "Yes and.." pada pertemuan berikutnya sebelum menuju building story. (**)