Jumat, 15 Mei 2020

Cerita Abjad dan Gambar Bercerita Terusan – Latihan TbR Dari Rumah


Malam ini TbR kembali latihan dari rumah melalui WA Group. Materi latihan adalah theater games berbasis teks dan gambar. Materi dengan basis teks adalah “Cerita Abjad” di mana peserta secara berurutan membangun cerita bersama dengan huruf awal kalimat sesuai urutan abjad dari A sampai Z. Untuk mendukung permainan ini, peserta diminta melakukan presensi agar jalannya permainan secara berurutan dapat dilakukan dengan baik. Masing-masing peserta harus mampu membuat kalimat sesuai huruf awalan yang menjadi gilirannya. Kalimat harus bersambung dengan kalimat sebelumnya secara kronologis. Berikut hasil latihan tersebut.

Ada sejarah yang berserakan di perut kucing yang tengah tertidur di samping kasurku dan berharap aku belai tanpa membangunkannya. Bila nanti ada yang berisik akan aku suruh diam. Cukup lama kurawat kucing itu, maka wajar saja jika beragam kisah masa lalu melekat pula padanya. Di saat kucing sakit dan sedih aku selalu di sampingnya. Empati yang terjalin di antara kami sangat kuat dan membuatku seolah mampu merasakan apa yang dirasakannya. Ferdian adalah nama terbaik untuk kucing itu. Guling di kasurku menjadi tempat favorit tidurnya ketika siang. Hati ini sangat senang bila melihat Ferdian tidak bepergian. Indah memang hubunganku dengan Ferdian, tapi tetap saja aku suka sebal dengan Ferdian ketika memakan segala makanan, bahkan barang-barangku pun terkadang dimakannya. Jika sudah begitu aku tak kuasa menahan amarah hingga tanpa sadar aku memukulnya dengan gagang sapu. Kadang aku menyesal bertindak terlalu keras padanya. Lain kali aku tidak akan melakukan hal itu, lebih baik aku peluk erat-erat jika dia melakukan kesalahan. Mungkin itu adalah solusi terbaik. Namun aku merasa aneh ketika Ferdian sedang dimarahi. Onggokan sampah di sudut rumahpun diobrak-abrik olehnya bila dia sedang kesal denganku. Pantas saja Ferdian tak punya teman sama sekali, tabiatnya begitu. Qirun adalah teman satu-satunya Ferdian yang ketika dia sedang kesal Ferdian selalu curhat dengannya. Raungan Ferdian yang terdengar dari kejauhan membuat Qirun tahu bahwa harus segera menghampiri Ferdian. Sedangkan aku selalu tidak terima bila Ferdian dan Qirun berteman, sebab Qirun hanyalah kucing kampung yang tak pernah mandi dan bau. Tapi mau bagaimana lagi, Ferdian juga kelakuannya seperti kucing kampung. Usut punya usut, meskipun bulunya lebat dan panjang, Ferdian ini adalah hasil persilangan kucing anggora dan kucing kampung. Vaksinasi sudah aku berikan saat Ferdian masih kecil agar genetika penyakitan dari bapaknya yang kucing kampung itu tidak menurun padanya. Walaupun istriku sering ngomel kalau biaya perawatan Ferdian lebih mahal daripada bedaknya aku tetap rawat dia seperti anakku. Xerostomia, itulah salah satu keluhan yang sering muncul yang membuatku hilir mudik memeriksakannya dan membuat iri budget skincare istriku. Yakin bawa Ferdian adalah kucing istimewa dibanding kucing lain. Zaman yang akan membuktikan bahwa Ferdian adalah kucing terbaik sepanjang masa.

Materi berikutnya adalah membangun cerita berdasarkan gambar, “Gambar Bercerita Terusan”. Sebagai permulaan (warm up), peserta diminta melakukan permainan asosiasi, d imana setiap orang menuliskan satu kalimat berdasar gambar yang diberikan. Penyusunan kalimat mesti dilakukan dengan cepat seturut imajinasi yang melintas di kepala. Setelah itu, disajikan sebuah gambar yang ceritanya mesti disusun oleh peserta dengan aturan sama yaitu, satu orang satu kalimat. Imajinasi atau logika cerita berdasarkan pada gambar yang disajikan. Berikut hasil cerita yang disusun.

Kecipak air berpagutan riuh dengan jejeritan anak-anak di tepi telaga siang itu. Betapa bahagianya mereka, berendam membasahi kulit yang ranum. Ragu-ragu kulangkahkan kaki ke dermaga tepi telaga. Ketika mereka sedang riang gembira tiba-tiba muncul putri duyung yang sangat mengerikan. Putri duyung itu membawa teman-temannya yang mengerikan dan ingin membalas dendam karena di hari sebelumnya ketika sedang bermain ditempat yang sama, anak-anak itu melempari mereka dengan batu. Anak-anak yang sudah siap di posisi sudah membawa batu untuk dilempar ke arah putri duyung tersebut. Kemudian anak-anak tersebut melempari bebatuan kepada putri duyung dan sebaliknya putri duyung juga mengeluarkan kekuatannya. Mereka saling adu batu sehingga salah satu anak terkena dahinya hingga berdarah. Darah itu mengucur sampai ke laut hingga putri duyung mencium bau amis yang membuat dia makin lupa akan rasa belas kasihannya hingga satu anak diseret sampai tenggelam. Satpol PP akhirnya datang dan mencoba menghentikan tawuran anak dan putri duyung. 13 Duyung berhasil diamankan, 1 anak tenggelam sudah ditemukan dalam keadaan tak sadar untuk dibawa ke rumah sakit, dan semua anak itu kemudian dikembalikan kepada orang tuanya.

Latihan ini selain mengasah imajinasi dan kreativitas juga bergantung pada tingkat literasi peserta. Sekilas mudah saja menyusun kalimat, namun ketika harus kronologis berdasar kalimat sebelumnya yang diciptakan orang lain belum tentu mudah. Kalimat sebelumnya seolah hadir sebagai instruksi yang tidak bisa ditawar. Jadi kalimat lanjutan sebisa mungkin mesti logis. Latihan diikuti oleh Dinu Imansyah, Muhammad Ramdan, Eni, Andri, Bagus, Galang, Bentar, Awis Citra, Benny, Dila, dan Tatag. (**)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar