Minggu, 25 Desember 2016

Workshop Theatre Games di Museum Negeri Pulau Pinang Malaysia


Tanggal 16 sampai dengan 17 desember 2016

Museum Negeri Pulau Pinang bekerjasama dengan Bakawalee Penang Theatre, Studio Teater PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, dan WhaniDProject mengundang Eko Santosa dan Andri Surawan untuk memberikan workshop theatre games pada tanggal 16-17 Desember 2016. Workshop ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan orang-orang yang ingin belajar teater namun bukan dalam konteks untuk teater profesional. Theatre games memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi seseorang yang ingi memahami teater dari segi pertunjukan. Semua elemen teater bisa dipelajari dengan cara menyenangkan, kreatif dan tujuan-tujuannya tersamar dalam rangkaian permainan. Artinya, theatre games tidak perlu menjelaskan tujuan pelatihan, namun semua elemen yang ingin dilatihkan terlah teramu dalam permainan. Dengan cara ini, setiap orang mungkin dan bisa belajar teater serta mampu membuat pertunjukan sederhana.

Membicarakan teater secara menyeluruh bukanlah hanya soal akting dan penyutradaraan atau kerja panggung yang lain. Membicarakan teater adalah membincangkan soal manusia dan kehendak bersosial yang ada di dalamnya. Manusia memberi makna dalam setiap proses hidupnya dan makna ini dapat diserap melalui teater atau kegiatan berteater yang kemudian dikembalikan kepada manusia lagi sebagai umpan balik. Proses pemaknaan hidup seseorang pada umumnya tak hanya melibatkan diri sendiri saja namun memerlukan keberadaan manusia lain. Dalam makna inilah theatre games hadir. Ia menyentuh hal yang paling dasar hingga masing-masing orang pada akhirnya sadar bahwa dalam proses penciptaan teater sesederhana apapun membutuhkan kerjasama. Kerjasama bisa dibangun jika masing-masing saling mengerti, memahami, dan mampu menempatkan diri sesuai porsi dan posisi. Hal yang teramat mudah kelihatannya namun sering lepas kendali.

Materi theatre games yang diberikan adalah kekompakan kelompok, konsentrasi dan imajinasi berkelompok, pemahaman irama dan gerak, kesadaran diri dan sosial, serta kreativitas adegan dan pertunjukan. Workshop hari pertama dihadiri sebagian besar oleh mahasiswa Universiti Sains Malaysia dan Politeknik Negeri Kedah. Sementara itu workshop hari kedua lebih banyak diperuntukkan bagi teman-teman sanggar yang ada di sekitaran Pulau Pinang. Dalam pelaksanaanya, workshop hari pertama diselenggarakan di halaman museum (outdoor) dan pada hari kedua diadakan di dalam salah satu ruang museum. Masing-masing hari berjalan dengan sangat baik, hangat dan akrab. Nomor-nomor games dapat dijalankan dengan lancar dan peserta workshop dapat menyerap maksud dan tujuan games yang diberikan pada setiap sesi refleksi.

Selepas workshop, Bakawalee Penang Theatre membicarakan kemungkinan untuk menampilkan Theatre by Request (TbR) yang memang diciptakan atas dasar theatre games. Mereka berencana untuk mengelola TbR seperti yang dilakukan oleh WhaniDProject di Indonesia. Namun demikian mereka masih mau mempelajari konsep dan tata cara pementasannya. Sementara itu pihak Museum Negeri Pulau Pinang berencana membuat aktivitas seni yang dapat melibatkan semua insan seni tidak hanya dari sei visual seperti yang selama ini dilaksanakan. Selain itu juga dibicarakan kemungkinan membuat kolaborasi pertunjukan antarnegara dalam sabuah event semisal festival. Semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar dan baik. Link (**)

TbR Bermain di Depan Perempuan Perajin Gerabah

Sebagai salah satu bagian dari rangkaian program peningkatan kapasitas para perempuan pengrajin gerabah Desa Pulutan Sulawesi Utara, WhaniDProject mengajak para Ibu pengrajin dari Kelompok Aster untuk melakukan berbagai aktivitas theatre game dan menyaksikan Theatre by Request (TbR) pada tanggal 12 Desember 2016 di Panggung Teater  Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Dipandu oleh Eko Santosa dan tim Theatre by Request, para Ibu yang sebelumnya tak pernah bersentuhan dengan dunia teater ini diajak bermain-main. Mulai dari pemecah kebekuan (ice breaker) yang bertujuan untuk lebih mengakrabkan para peserta, latihan konsentrasi, latihan kreativitas dan memperluas zona nyaman dengan melakukan aktivitas yang menurut mereka ‘aneh-aneh,’ semua diikuti dengan antusias. Tidak hanya bermain dengan theatre games, peserta juga diberi kesempatan untuk menjadi penonton dan sekaligus sutradara bagi pertunjukan Theatre by Request. Tawa demi tawa pun pecah saat melihat lakon yang mereka ubah menjadi adegan slow motion atau berganti-ganti emosi. 

Saat ditanya apa yang mereka pelajari dari kegiatan ini, mereka menyatakan banyak sekali pembelajaran yang mereka peroleh. Pentingnya konsentrasi dan cara memimpin merupakan beberapa di antaranya.Kegiatan theatre games menjadi salah satu aktivitas yang mengesankan. Para perempuan yang sehari-hari sibuk mengurusi rumah tangga dan menopang ekonomi keluarga lewat kegiatan membuat gerabah, kini merasakan kembali kegembiraan bermain seperti anak-anak. Suatu proses yang penting untuk mencairkan kreativitas mereka.Para Ibu Desa Pulutan ini tak kan pernah lupa akan momen saat nama mereka dipanggil dan mereka harus menjawab dengan : Buni-Buni! Link

Rabu, 26 Oktober 2016

TbR Kembali "Bermain Bersama"

Theatre by Request (TbR) kembali menyelenggarakan pementasan yang kali ini diberi tajuk "bermain bersama". Sebagai kelompok teater interaktif improvisasional, TbR selalu mengajak semua yang hadir untuk ikut terlibat aktif dalam sebuah peristiwa teater dan belajar bersama-sama mengenai teater dan nilai kemanusiaan yang ada di sebaliknya. Bukan soal bagaimana bermain teater (berakting) dengan baik dan benar namun apa yang membuat teater itu bergerak dan menggerakkan. Oleh karena itu mari bergerak bersama, belajar bersama dan mengindahkan pertemuan dalam peristiwa teater yang belum tentu sering terjadi di dalam perjalanan hidup kita. Kali ini TbR akan disertai penampil pembuka dari siswa SMK 12 Surabaya yang akan menampilkan teater gerak berjudul "Sambala-hah!", sebuah teater yang dicipta dari proses semi devising.  Pementasan akan dilaksanakan pada hari Selasa 01 November 2016 di SMK YP 17 Magelang pada jam 14.30 WIB dan hari Rabu 02 November 2016 di Gedung Kesenian Wonosari pada jam 15.00 WIB. Pementasan TbR diselenggarakan atas kerjasama Studio Teater PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, WhanidProject, SMK YP 17 Magelang, Sanggar Seni RnB, dan Dikpora Gunung Kidul. 


Kamis, 06 Oktober 2016

Pengenalan Theatre Game

TbR, hari ini mengadakan pelatihan pengenalan theatre game pada murid-murid Jurusan Teater SMK 12 Surabaya. Dalam aktivitas latihan tersebut game yang dijalankan adalah energi, pengenalan diri, konsentrasi, dan kerjasama. Bagus Andaru dan Andri Surawan memimpin latihan yang dimulai pada jam 14.30 sampai dengan 17.00. Sepanjang pelatihan, siswa SMK 12 nampak antusias. Namun karena pendekatan theatre game memerlukan keterbukaan, pada saat awal pelatihan peserta nampak malu-malu terutama ketika mengalami kesalahan akibat kurang konsentrasi dalam permainan. Bagus dan Andri yang kemudian ikut bergabung pula Rea Silviani,  bekerja bergantian memberikan materi, jenis-jenis permainan yang sekiranya menantang para siswa untuk bergerak, berkata, dan berpikir. Proses latihan ini merupakan langkah awal kerja karena pada nantinya para peserta dipersiapkan untuk memainkan Theatre by Request pada akhir Oktober atau awal Nopember. Sip!!

Selasa, 04 Oktober 2016

Halo, Hello, Hola!!

Selamat bertemu kembali teman-teman Theatre by Request yang bergabung dalam Jama'ah Tebeeriyah dengan webblog yang baru ini. Blog yang lama sudah tidak bisa diakses lagi semenjak servernya down dan tanpa pemberitahuan apapun. Sementara itu semua data yang ada belum sempat dicopy. Oleh karena itu, untuk amannya blog dialihkan ke blogspot yang semoga saja terus mendapatkan dukungan sehingga tidak mengalami down. Isi web baru ini tentu saja tidak selengkap blog sebelumnya (tbrjogja.blog.com), namun demikian diharapkan sudah cukup dapat memberikan informasi bagi teman-teman semua. Yang terpenting dari itu semua, kita tetap bersemangat dan bisa senantiasa beribadah dalam teater dengan mengedepankan keikhlasan, kejujuran, dan kerjasama. Sip!!