Selasa, 21 April 2020

Gambar Cerita – Latihan TbR dari Rumah

Latihan sesi berikutnya malam ini adalah “Gambar Cerita”. Latihan ini dilakukan dalam kelompok kecil. Kepada semua peserta disajikan satu rangkaian gambar mengandung cerita – namun ceritanya sama sekali tidak dituliskan. Kemudian masing-masing kelompok sesuai tugas kelompoknya menyusun cerita berdasarkan urutan gambar yang dipilihkan. Jadi setiap satu kelompok mendapatkan satu gambar untuk dibuatkan cerita. Kemudian cerita-cerita ini akan digabungkan dan disandingkan serta diurutkan sesuai urutan gambar yang dibagikan sebelumnya. Bisa jadi cerita tersebut tersusun secara kronologis dan logis namun bisa pula cerita tersebut berupa montase yang sama sekali tak berurutan. Berikut hasil latihan “Gambar Cerita” ini.



Pada suatu hari di sebuah taman kota, dua org sedang ngobrol, Gudibal dan Remboko. Dari kejauhan mereka terlihat akrab sekali, namun jika didekati ternyata mereka sedang melakukan transaksi enthung gadhing. Awalnya pembicaraan itu baik-baik, namun kelamaan mereka tidak menemui kata sepakat. Harga yg ditawarkan Gudibal terlalu tinggi untuk remboko. Sehingga mereka bertengkar. Dalam pada itu tiba-tiba muncul lah seorang dari balik pohon. Penjual yang tidak terima penawarannya, Kemudian membayar bandit-bandit untuk dibunuhnya beserta anjing yang sangat buas. kemudian Gudibal dan Remboko bercekcok kencang dengan penjual yang ditawar gak terima tersebut. Setelah bercecok lama kemudian penjual berusit untuk memangil bandit dan anjing yang sangat buas tersebut. Setelah itu bandit menembaki gudibal dan remboko, tak selang berapa lama anjing buaspun muncul dan mengejar meraka hingga terbirit-birit ketakutan dan tak disengaja uang yang di dompet juga telah dicopet sama penjual tersebut. Kemudian penjual tersebut memanggil dua bandit untuk menghentikan anjing buasnya dan membayar kinerja bandit tersebut.


Vin Diesel dan Roy Marten bertemu di Stadion Maguwoharjo. Mereka sudah lama ingin sekali reuni dan menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah teman akrab. Pilihannya jatuh pada kegiatan balapan di stadion pada hari Jumat sore. Karena sudah lama tidak ke Maguwoharjo mereka tidak tahu kalo ternyata sekarang di Maguwoharjo lapangannya dipakai untuk angon sapi, sehingga terdapat banyak lethong sapi. Ketika jalan motornya, mereka diperingatkan oleh warga bahwasanya mereka jangan sampai menginjak lethong, karena di bawah lethong itu terdapat jamur yg sangat berharga bagi mereka. Roy Marten merasa itu adalah buah tangan yang tepat untuk Vin Diesel. Ia yang terkenal dengan gerakan go green sejak dulu selalu membawa tupperware kemanapun pergi. Bayangannya, lethong sapi itu adalah media yang tepat untuk menumbuhkan jamur legendaris, sehingga dapat dibawa kembali oleh Vin Diesel dan dikembangbiakkan ketika kembali ke Amerika. Akhirnya mereka berdua memilih untuk tidak jadi balapan motor, tapi mengumpulkan lethong untuk jadi oleh-oleh Vin Diesel. Warga pun memebantu mereka dengan menawarkan untuk memunjami kayu sebagai alat utk mengambili lethong


Para polisi india itu sedang diskusi tentang kerumunan masa karena wabah David 19, tapi polisi itu punya niat jahat kepada warganya.. Ternyata niat jahatnya diketahui oleh warganya yang bersembunyi di semak-semak.


Dua lelaki yang merasa sudah melampaui usia akil balig mereka itu masih saja didera malu berkepanjangan karena mereka tak kunjung khitan. Sayangnya mereka pun enggan melakukan khitan dengan cara yang konvensional. Sejarah lahir dari orang yang mau menjadi berbeda. Alhasil, mereka jalan-jalan ke pasar Wuhan untuk mencari inspirasi teknik khitan yang kontemporer. Mengingat di sana banyak orang yang sudah terbiasa dengan masalah jagal perdagingan. Tidak dinyana, dua ekor anjing datang menghampiri mereka dan menggigit kemaluan mereka dengan begitu ganasnya. Anehnya, alih-alih kesakitan, kedua lelaki itu malah keenakan. Penduduk setempat jadi ikut bersorak-sorai melihat respon kedua lelaki yang baligh dengan menggelinjang itu.

KESIMPULAN
Jadi pesan yg ingin disampaikan adalah, "Jadilah orang yang setia". Seseorang yang curang/selingkuh, pasti akan ketahuan. Pasti akan mendapat ganjalan sehingga jatuh. Kemudian jadi buah bibir para lambe turah. Kemana mana bakalan dikucilkan, malah kadang2 diteriaki anjing.

Nah, ternyata rangkaian cerita di atas tidak tersusun secara kronologis melainkan setiap gambar berdiri dan memiliki ceritanya sendiri. Masing-masing adegan menjadi independen. Inilah proses teater pembelajaran di mana dalam setiap adegan dari keseluruhan cerita teater itu ada cerita tersendiri yang bisa disusun. Reaksi ini sering terjadi tanpa disadari ketika orang menyaksikan pertunjukan teater dan merasa ada sesuatu yang kurang pas sehingga ia menciptakan teater sendiri di dalam kepalanya. Jadi, ketidaksambungan itu adalah awal dari pembelajaran karena ketidaksambungan melahirkan keraguan dan keraguan adalah ciri dasar bagi orang yang berpikir. Sip!! (**)

4 komentar:

  1. Baru kali ini saya belajar penciptaan metode Brecht dari prosesnya, bukan sekedar teori-teori alienasi yang berbuih-buih yang sayangnya juga menggunakan istilah yang tak kalah mengalienasi pembacanya.
    Mantap metodenya, Mas Eko. Mungkin akan seru juga kalau membuat sesi khusus Brecht atau teatrawan dunia tertentu dengan pendekatan metodenya mas Eko.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Milah milih materi sing mungkin nggo WA sik.

      Hapus