Jumat, 17 April 2020

SPOK, Jawab Bebas, Puisi Huruf Terakhir - TbR From Home


Malam ini TbR kembali menggelar latihan dari rumah melalui WA grup. Untuk materi pertama kali ini adalah nomor permainan menyusun kalimat dengan struktur “Subjek – Predikat – Objek - Keterangan atau yang dikenal dengan SPOK. Aturan permainannya, setiap orang harus menyusun kalimat SPOK berdasarkan huruf yang ditentukan oleh peserta lain kecuali kata untuk “predikat” atau kata kerjanya. Jadi khusus “predikat” kata yang digunakan boleh bebas. Misalnya seorang peserta menentukan huruf A, B, C kepada temannya, maka kalimat yang harus disusun memiliki struktur; A sebagai awalan kata untuk subjek, predikatnya bebas, B awalan kata untuk objek, dan C awalan kata untuk keterangan. Kalimat tersebut misalnya disusun sebagai berikut, “Andi memburu Babi dengan Clurit”. Penyusunan kalimat ini harus dilakukan dalam waktu relatif cepat (segera). Setelah berhasil menyusun kalimat, ia kemudian menentukan 3 huruf untuk teman lain yang ditunjuknya, begitu seterusnya.

Seperti pertemuan sebelumnya, dalam latihan ini diperlukan presensi agar semua peserta mengetahui siapa saja yang ikut bergabung. Presensi ini dilakukan sebelum latihan dan anggota grup WA yang tidak ikut presensi tidak diperkenankan mengikuti karena akan menimbulkan kekacauan, terutama mengenai pemahaman aturannya. Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan spontanitas dalam membuat kalimat, kecepatan berpikir, konsentrasi (daya ingat) yang difokuskan pada perbendaharaan kata, dan literasi. Berikut ini catatan perjalanan latihan “SPOK”.

Untuk memulai, pendamping latihan menentukan 3 huruf yang harus disusun menjadi kalimat SPOK kepada salah satu peserta. Huruf tersebut F, G, J ditujukan kepada Dinu.

Dinu: Fatimah melihat Gajah berwarna Jingga. LQT untuk Djury
Djury: Luhut membaca Quran dengan Tegas. RFK untuk Kris
Kris: Riyan menerima Fitrah dengan Iklhas. MNO untuk Aji
Aji: Mateo memasang Nisan dengan Obeng. ACS untuk Galang
Galang: Anton menanti Cinta di Semarang. GJL untuk Sinta
Sinta: Gita makan Jambu di Lapangan. FHI untuk Bagus
Bagus: Farah memberikan Hibah kepada Ibu mertuanya. HTP untuk Daniel
Daniel: Halim membeli Topi berhampiran Padang. GYT untuk Candra
Candra: Gina mengambil Yoyo dari Tempatnya. CLX untuk Awis
Awis: Citra menunjuk Leni untuk melakukan X-ray. ASI untuk Beni
Beni: Andi membayar Susu di warung Indah. HTI untuk Bentar
Bentar: Harjo membeli Tempe bersama Iyas. BJI untuk Reya
Reya: Berto menyusuri Jalan di timur Indonesia.

Latihan sesi berikutnya adalah menjawab secara cepat pertanyaan yang diberikan dengan tidak memperdulikan benar atau salah jawaban tersebut. Penjawab harus berusaha menjawab dan mengirimkannya secepat mungkin. Siapa saja yang bergabung boleh menjawab. Latihan ini bertujuan untuk mengasah kecepatan aksi-reaksi dan pikiran. Dengan menafikan benar dan salah, maka pikiran akan me-recall apapun terkait dengan pertanyaan, itu intinya. Sesi kedua ini cukup seru karena peserta menjawab sekenanya dan semua bergembira.

Sesi terakhir latihan kali ini ditutup dengan puisi berantai dengan melanjutkan kalimat puisi sebelumnya. Peserta melanjutkan melalui kalimat yang disusun, diawali dari huruf terakhir bait puisi tersebut. Berikut hasilnya.

Malam tak lagi gelap sementara siang adalah perjalanan,
Nun jauh di sana adalah ujungnya,
Aku terdiam menapaki jalan kerinduan,
Namun semua kerinduan itu sirna di telan badai

Indah memang, tapi semua itu tertelan angan
Niscaya lamunan yang kau arungi kini menghanyutkan kelam
Masa liku mengembara dalam lamun jenaka
Aku terdiam terbayang pesonamu. (**)



7 komentar:

  1. Apik....memang kreativitas tidak bisa instan...hrs terus melakukan terus kerja kreatif...sukses mas

    BalasHapus
  2. Sulses selalu mas...konco2mu p4tk diajak mas...ben melu fa kreatif...salam budaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhaha.. Wis dho kreatif dewe dewe kok.. Ndang dho gelis munggah pangkat

      Hapus
  3. Word chain, sentence chain, paragraph chain, ada dalam pembelajaran bahasa yang membangun struktur berdasarkan logika dan kohesi. Terbiasa dilatih hal-hal begini, semoga teman2 TbR makin kreatif, fokus memusatkan pikiran ketika mengungkapkan gagasan, membangun kerjasama dengan kompak, menulis dengan bahasa yang enak dinikmati pembacanya, dan banyak lagi manfaat hebat lainnya... Sip banget, mas Eko!

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus