Selasa, 21 April 2020

Profesor – Latihan TbR dari Rumah

Malam ini, latihan TbR kembali dilangsungkan melalui WA Group dari rumah masing-masing. Nomor permainan yang akan dilatihkan adalah “Profesor”. Nomor ini sering juga ditampilkan dalam pentas Theatre by Request di mana seseorang bisa menjawab semua jenis pertanyaan apapun dengan syarat audiens menganggap bahwa apapun jawaban yang disampaikan adalah logis dan benar. Latihan ini berfungsi untuk mengasah daya imajinasi dan kreativitas berdasarkan pengetahuan umum yang dimiliki. Biasanya dalam latihan ini ada seorang yang dianggap profesor namun untuk sesi latihan via WA, profesornya bergiliran atau berantai. Seorang bertanya, profesor menjawab, setelah menjawab profesor gantian bertanya dan orang lain menjawab sebagai profesor, demikian seterusnya. Berikut jalannya latihan:

Eko: Jika 2 mata ada di sebelah kanan lalu bumi di atas ubun-ubun, mengapa telinga menjadi kaki?

Bagus: Karena menurut hukum perpindahan bunyi, telinga memiliki resonansi yang tinggi sehingga mengalahkan konstanta kaki. Jika mengambil teori bumi datar, maka ubun-ubun tidaklah sedemikian signifikan bagi kedua mata. Oleh sebab itu maka telinga menjadi kaki.  Lalu, bagaimana jika proses fermentasi awan tidak bisa dilakukan menggunakan sodium hidroksida,  apakah penggantinya?

Danial Lee: Menurut kajian yang saya buat, telah berlaku fotosintesis di dalam fermentasi awan. Nah dari situ bisa terbang kerana ketumpatan awan itu sendiri. Kedua sodium hidroksida itu digunakan untuk apungan air yang sudah berada di atas awan, lalu dari situ akan hasil penggantinya seperti susu dan Pufff menjadi coco crunch. Lalu ketajaman sebuah pedang itu terletak dimana, dan Kenapa CO2 kuasa dua tidak terapung?

Djury: Titik tajam dari sebuah pedang itu berada pada bagian lidahnya, anda tau lidah pedang? Lidah pedang berada pada bagian tengahnya, itulah sebabnya bagian tengah pedang itu sering bermotif garis2 atau lengkung-lengkung. Itu lidah pedang berpola juga terkait dengan kadar CO2 ketika pedang tersebut dibuat, semakin banyak kandungan CO2-nya maka pedang tersebut akan terapung, sehingga akan menjadi semakin tajam karena enteng, begitu pula sebaliknya. CO2 yg tinggi akan menjadikan pedang berpola lengkung-lengkung, sehingga selain ringan pedang tersebut akan lincah dan lihai sehingga tajam digunakan. Dan by the way pedang yang tajam itu rasanya manis, coba saja kalo penasaran. Sementara, selama ini polisi menyuruh masyarakat untuk memakai helm di kepala ketika mengendarai sepeda motor, padahal kita tahu, helm yang beredar sekarang itu terbuat dari plastik, di mana plastik itu kalah kuat jika dibanding aspal. Kenapa produsen helm tidak membuat helm yg bahannya dari besi ato batu ato cor-coran, sehingga bisa menyamai kekuatan aspal?

Dinu: Sebelum jauh membicarakan perihal helm, perlu ditelusuri terlebih dahulu sejarah dari hukum kepolisian. Sigmund Freud pernah berkata Derjenige, der zum erstenmal an Stelle eines Speeres ein Schimpfwort benutzte, war der Begründer der Zivilisation yang kurang lebih artinya sama dengan apa yang pernah dirumuskan oleh Galileo Galilei yakni Non puoi insegnare niente a un uomo. Puoi solo aiutarlo a scoprire ciò che ha dentro di sé. Sehubungan dengan itu, perang dunia pertama yang konon katanya terpicu dari terbunuhnya anak kerajaan menciptakan generasi flower yang membenci peperangan. Generasi flower ini lalu mempelajari seluk beluk xylem dan floem di mana ada unsur mitokondria dan dikotil monokotil. Sebagaimana yang sudah pernah kita pelajari di sekolah dasar, dikotil artinya berkeping dua sedangkan monokotil berkeping satu.  Sehubungan dengan kenapa helm itu terbuat dari plastik, alih-alih dari besi atau batu atau cor-coran masih ada hubungannya dengan sejarah kematian anak kerajaan yang memicu perang dunia pertama itu.  Seperti kata Soekarno, Jas Merah, jangan lupakan sejarah. Plastik adalah material yang tidak akan hancur dalam waktu ratusan tahun, tidak akan bisa diurai. Seperti plastik, sejarah tidak boleh dilupakan.  Itulah kenapa kita harus menggunakan bahan plastik demi melestarikan sejarah agar kita terhindar dari perang dunia kesekian kalinya. Sementara itu gitar yang menggunakan pickup humbucker biasanya rentan lebih mudah berkarat dibandingkan pickup yang single coil. Terlebih lagi jika bridge-nya menggunakan tremolo Floyd Rose. Kira-kira kenapa pickup humbucker itu namanya bukan tremolo aja? bukankah lebih sederhana menyebutnya?

Galang: Jadi begini, humbucker itu sebenernya memiliki pemahaman "lengkung lengkang dan lengking" dalam bahasa Jerman. dikemukakan juga oleh Beckenbauer bahwa suara lengkung itu bisa meraih bagian syaraf otak kita yang dinamakan "hurfr" yang berfungsi sebagai titik "selow" manusia. sedangkan lengkang itu masih kerabat dari kakang yang biasa disebut di Jawa. Kemudian lengking dapat meraih syaraf otak yang dinamakan "harfr" dimana syaraf itu dapat membuat manusia merasakan tekanan yang mampu membuat kagum saat mendengarnya. Sedangkan Tremolo itu berarti "Trimo Golek Molo" alias Terima Cari Masalah. Itu tidak baik dalam sebuah alat musik, terutama gitar. Karena dalam kehidupan kita tidak hanya gitar kebutuhan kita, maka dari itu jangan cari masalah lagi dengan hanya memikirkan gitar. Itulah kenapa Humbucker lebih baik penyebutannya ketimbang Tremolo. Sedikit tambahan, Hamburger juga berdasarkan kata Humbucker. Humbecker patut diapresiasi atas hal ini. jadi tidak boleh diganti. Nah sekarang, peradaban kita sedang dalam masalah kemanusiaan. Beras menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan di kalangan masyarakat kita kali ini. Bagaiman pendapat anda tentang kawin silang antara Beras dan Sepatu Converse yang sedang gencar dikemukakan oleh aliansi pecinta sneaker dunia guna mengatasi kelaparan global?

Andri: Tentang perkawinan silang antara beras vs sepatu convers itu sudah ada sejak jaman kaisar romawi jadi ketika itu kaisar Ro dan kaisar mawi itu sedang menganalisa penduduknya yang ketika itu sedang terkena pandemi gudig beracun. Ketika itu kaisar Ro membawa segenggam beras dan Kaisar mawi membawa sepatu yang dulu namanya verscon (sekarang Convers) mereka berseteru ingin menolong penduduk yang terkena wabah itu akhirnya terjadilah perkawinan beras dan sepatu convers yang menghasilkan beras super dengan nama Gudhig rice dan akhirnya penduduk mengakui keilmuan kaisar Ro dan Kaisar Mawi maka penduduk menjadi sejahtera dan sampai seksarang beras super Gudig rice pmenjadi andalan negara berkembang. Jadi, apa yang menjadi pertimbangan tentang Balancing Power ketika manusia tidak dapat menghiraukannya?

Benny: Haha.. ini pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pihak-pihak tidak berwajib. Jadi gini, masalah balancing yang terjadi ini sangat berpengaruh dalam pasar dalam negri dan luar negri. Apabila balancing power ini semakin dihiraukannya maka akan menjadi besar bagai bola salju yang menghantam peredaran darah pada pupil mahluk bumi dan tetangganya. Jadi manusia ini haru segera bercocok tanam dengan tanaman super duper power yang akan berkembang bila musim salju datang di wilayah tropis. oleh sebab itu di kampung-kampung juga harus digerakkan yang namanya PKBP badan pelaku keluarga blancing power, demikian, paham? Nah masalahnya sekarang bagaimana cara menyikapi orang yang sok lemah terhadpat pandemik korona, sebab pake masker dan handsanitizer justru membuat manusia itu masuk neraka jahanam?

Diyan: Pertama kali kita harus perhatikan sisi psikologi dari tiap-tiap orang yang kita hadapi. Kita harus mengamati terlebih dahulu spektrum warna apa yang paling sering muncul dari orang tersebut agar kita dapat mengantisipasi segala macam reaksi yang ditimbulkan. Spektrum warna ini bisa kita perhatikan detailnya melalui pilihan baju dan serta pakaian yang digunakan karena pastilah tampak jenis air yang kerap kali membasuh pakaian tersebut. Jika sering dicuci menggunakan air kali, maka kita harus mengangkat tangan kiri ketika menasihati. Jika menggunakan air yang bercampur dengan kaporit harus kita gunakan speaker agar gaungnya cukup mendebarkan jantung orang tersebut dan memunculkan endorfin sehingga imunitas menguat dan bayangan surga semakin vivid ketika ia mendengar nasihat kita. Sementara itu, dari berbagai jurnal yang Anda tulis, selalu terdapat pernyataan bahwa sebum berakibat fatal pada kelangsungan daur ulang produk elektronik. Bisakah Anda jelaskan?

Tatag: Proses daur ulang produk elektronik ini dipengaruhi oleh balancing power dari elektron-elektron moluker, di mana sebagaimana pernah Anda kemukakan bahwa sebum ini adalah pemicu reaksi molekuler elektron. Jadi dari sini sudah jelas ya? Nah kemudian, apa yang menyebabkan proses pencernaan menjadi sangat dinamis dan unpredictable? Dan bagaimana caranya agar lebih reguler excelence?

Dila: Tentu saja anda tau kalau proses pencernaan itu memiliki alur musik klasik yang sangat menenangkan hati dan usus2 , namun lama kelamaan semakin anda menikmati proses itu maka pencernaan akan menjadi semakin dinamis dan optimis. Nah untuk menjadi reguler excelence maka anda memerlukan paket mcd yang berisi Ayam paha, dengan kokakola dengan jumlah es batu sebanyak 10 butir. Demikian jawaban dari saya.

Begitulah jalannya latihan “Profesor”. Jika kita menggunakan nalar lumrah, maka semua yang terurai di atas tidak akan ada artinya. Untuk itu imajinasi kita harus terbuka dan pikiran mesti menerima bahwa apa yang dijelaskan adalah kebenaran. Jika semua kita anggap benar, maka ada realitas di dalamnya yang bisa membuat kita terperanjat atau ketawa atau tetap tidak paham. Sip!! (**)

2 komentar:

  1. Dalam ke ngawuran juga harus iklas.. Jujur dan kerja sama... Selamat ulang tahun mas eko...

    BalasHapus